Kesetimbangan Kimia
Kesetimbangan
kimia ini memiliki ciri-ciri, yaitu:
1. Terjadi
pada reaksi kimia reversible.
2. Bersifat
dinamis.
3.
Reaksi
terus terjadi, meskipun terlihat berhenti. Hal tersebut juga dikatakan tidak
terjadi perubahan secara makroskopis.
4. Semua
komponen tetap ada.
5. Dapat dikatakan sebagai kesetimbangan, apabila laju reaksi ke kanan sama dengan laju reaksi ke kiri, sehingga perbandingan konsentrasi reaktan dan produk tetap.
Adapun
kesetimbangan kimia terbagi menjadi dua jenis, yaitu kesetimbangan statis dan
kesetimbangan dinamis. Kesetimbangan statis berarti reaksi kimia yang terjadi
hanya satu arah sehingga tidak bisa kembali seperti semula.
Sedangkan
kesetimbangan dinamis adalah kesetimbangan yang terjadi dua arah, artinya
reaksi kimia yang sudah berbuah bisa kembali seperti semula.
Contoh
sederhana dari kesetimbangan statis adalah ketika membakar kertas hingga
menjadi abu. Kertas tersebut tidak mungkin berubah menjadi wujud awalnya
setelah menjadi abu.
Sementara
kesetimbangan dinamis contoh sederhananya adalah ketika merebus air dan
kemudian uap air yang dihasilkan akan berubah lagi menjadi air.
Reaksi Irreversibel dan Reversibel
Coba lakukan kegiatan pembakaran kertas atau kayu. Apa yang terjadi jika kertas atau kayu dibakar? Kayu atau kertas yang dibakar akan menghasilkan arang dan abu. Arang dan abu tidak akan dapat kembali lagi menjadi kertas. Proses berubahnya kayu atau kertas menjadi arang dan abu dinamakan reaksi kimia yang berkesudahan atau reaksi satu arah, karena reaksi tersebut tidak dapat kembali seperti semula. Reaksi ini disebut juga reaksi irreversibel.
Apakah ada reaksi yang dapat balik?
Dalam kehidupan sehari-hari sulit menemukan reaksi yang dapat balik.
Proses-proses alami umumnya berlangsung searah, tidak dapat balik. Namun di
laboratorium maupun dalam proses industri, banyak reaksi yang dapat balik. Reaksi yang dapat balik ini disebut reaksi reversibel.
Contoh reaksi reversibel sebagai
berikut:
Jika
campuran gas nitrogen dan hidrogen dipanaskan akan menghasilkan amonia:
N2(g) + 3H2(g)
2NH3(g) ……(reaksi 1)
Sebaliknya,
jika amonia dipanaskan akan terurai membentuk nitrogen dan hidrogen:
2NH3(g)
N2(g) + 3H2(g)
……(reaksi 2)
Apabila diperhatikan ternyata reaksi 1 di atas merupakan kebalikan dari reaksi 2. Kedua reaksi itu dapat digabung sebagai berikut:
N2(g) + 3H2(g) ⇌ 2NH3(g)
Tanda ⇌ dimaksudkan untuk menyatakan reaksi dapat balik. Reaksi ke kanan disebut reaksi maju, sedangkan reaksi ke kiri disebut reaksi balik.
Kesetimbangan Kimia
Suatu reaksi dapat digolongkan ke dalam reaksi
kesetimbangan dinamis (equilibrium
reaction) jika reaksi yang dapat balik (reversibel) berlangsung dengan
kecepatan yang sama, baik kecepatan ke arah hasil reaksi maupun kecepatan ke
arah pereaksi dan reaksinya tidak bergantung pada waktu.
Dalam sistem kesetimbangan dinamis, reaksi
yang menuju hasil reaksi dan reaksi yang menuju pereaksi berlangsung secara
bersamaan dengan laju yang sama sehingga konsentrasi masing-masing zat dalam
sistem kesetimbangan tidak berubah (tetap). Jika kita dapat melihat sistem
kesetimbangan dinamis secara molekuler, akan tampak partikel-partikel dalam
sistem kesetimbangan tidak tetap sebagai pereaksi atau hasil reaksi, melainkan
bereaksi terus dalam dua arah secara dinamis. Pereaksi akan berubah menjadi
hasil reaksi diimbangi oleh hasil reaksi berubah menjadi pereaksi. Jadi, kesetimbangan kimia disebut kesetimbangan dinamis karena secara mikroskopis zat-zat tersebut berubah setiap
saat, tetapi secara makroskopis tidak ada perubahan yang dapat diamati atau
diukur, tidak ada perubahan wujud maupun perubahan konsentrasi masing-masing zat.
Keadaan setimbang dinamis dapat dianalogikan
sebagai seseorang yang berjalan di eskalator, tetapi arahnya berlawanan dengan
arah eskalator. Eskalator bergerak ke bawah dan orang tersebut bergerak ke atas
dengan kecepatan yang sama. Akibatnya, orang tersebut seperti berjalan di
tempat. Secara makroskopis, kedudukan orang tersebut tidak berubah sebab tidak
bergeser dari posisinya, tetapi secara mikroskopis terjadi perubahan
terus-menerus, seperti ditunjukkan oleh gerakan eskalator yang diimbangi oleh
gerakan orang tersebut dengan kecepatan yang sama (perhatikan gambar 3).
Gambar 3. Seseorang yang naik eskalator dengan arah berlawanan akan
terlihat seperti
berjalan di tempat
Persamaan kimia untuk
reaksi kesetimbangan dinyatakan dengan dua arah anak panah, misalnya pada
reaksi pembentukan amonia, persamaan reaksi kimianya ditulis sebagai berikut:
N2(g) + 3H2(g) ⇌ 2NH3(g)
Perhatikan kembali
reaksi pembentukan amonia di atas. Jika konsentrasi masing-masing zat dalam
sistem diukur, kemudian hasilnya dituangkan ke dalam bentuk grafik hubungan
antara konsentrasi zat dan waktu reaksi maka kurva yang terbentuk seperti pada
gambar 4 berikut:
Gambar 4. Grafik perubahan konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi menuju
keadaan
setimbang untuk reaksi: N2(g) + 3H2(g) ⇌ 2NH3(g)
Konsentrasi N2 dan H2 (pereaksi) turun, konsentrasi
NH3 (hasil reaksi) naik. Pada
keadaan setimbang konsentrasi masing-masing zat tetap.
Gambar 5. Grafik perubahan laju reaksi terhadap waktu pada reaksi
bolak-balik:
N2(g) + 3H2(g) ⇌ 2NH3(g)
v1 = laju reaksi dari reaktan ke
produk
v2 = laju reaksi dari produk ke reaktan
Kesetimbangan tercapai pada saat v1
= v2
Kesetimbangan kimia
hanya dapat berlangsung dalam sistem tertutup. Sementara itu, pada umumnya
proses alami berlangsung dalam sistem terbuka. Sebagaimana kita saksikan,
berbagai proses alami, seperti perkaratan logam, pembusukan, dan pembakaran,
merupakan reaksi yang berlangsung searah. Akan tetapi, jika sistemnya kita
perbesar, misalnya mencakup atmosfir secara keseluruhan, kita dapat melihat
berbagai kesetimbangan. Misalnya kesetimbangan yang mengatur komposisi atmosfir
yang relatif konstan dari waktu ke waktu. Proses kesetimbangan juga terjadi
dalam tubuh makhluk hidup. Darah manusia, sebagai contoh, mempunyai suatu
sistem yang mengatur pH tetap sekitar 7,4. Hal ini penting, karena perubahan
kecil saja pada pH darah akan menggangu fungsinya, misalnya dalam pengikatan
oksigen.
Kesetimbangan
Homogen dan Heterogen
Suatu kesetimbangan
seringkali terdapat dalam fase yang berlainan. Sebagaimana kita ketahui bahwa
fase atau wujud zat secara garis besar ada 3 macam, yaitu padat, cair, dan gas.
Berdasarkan wujud zat tersebut, kesetimbangan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:
Homogen mempunyai arti serba sama,
sehingga yang dimaksud dengan kesetimbangan homogen adalah kesetimbangan dimana
komponennya (produk dan reaktan) dalam fasa yang sama. Perhatikan contoh
persamaan reaksi berikut:
ü 2SO2(g) + O2(g) ⇌ 2SO3(g)
ü H2O(l) ⇌ H+(aq) + OH-(aq)
ü Fe3+(aq) + SCN-(aq) ⇌ Fe(SCN)2+(aq)
2. Kesetimbangan HeterogenHeterogen berarti beraneka ragam, sehingga
kesetimbangan dikatakan heterogen jika dalam kesetimbangan terdapat lebih dari
satu jenis fasa zat, baik produk maupun reaktan. Perhatikan
contoh persamaan reaksi berikut:
ü CO2(g) + H2O(l) ⇌ H2CO3(aq)
ü CaCO3(s) ⇌ CaO(s) + CO2(g)
Dalam kesetimbangan heterogen, zat yang
dalam fasa padat tidak diikutsertakan dalam perhitungan tetapan
kesetimbangan. Fasa padat dianggap memiliki molaritas
yang tetap.
Komentar
Posting Komentar