ALKANA
|
Jumlah Atom C |
Rumus Molekul |
Rumus Struktur |
Nama |
|
1 |
CH4 |
H3C – H |
Metana |
|
2 |
C2H6 |
H3C – CH3 |
Etana |
|
3 |
C3H8 |
H3C – CH2 – CH3 |
Propana |
|
4 |
C4H10 |
H3C – CH2 – CH2 – CH3 |
Butana |
TATA
NAMA SENYAWA ALKANA
Tata nama alkana mengikuti tata nama IUPAC.
1.
Semua
alkana mempunyai akhiran “ana”
2.
Pada senyawa hidrokarbon lurus, maka
a. Nama
alkana tergantung dari jumlah atom C dalam rantai karbon.
b. Tuliskan nama awal berdasarkan jumlah atom C nya, kemudian tambahkan akhiran -ana

c. Jika rantai karbon terdiri dari 4 atom C atau
lebih, maka nama alkana diberi awalan n – (normal).
3. Jika rantai karbon bercabang, maka
a.
Tentukan
rantai induk, yakni rantai karbon
terpanjang. Beri nomor pada rantai induk sehingga cabang mempunyai nomor
sekecil mungkin.
b. Rantai induk diberi nama sesuai aturan penamaan alkana
· Cabang merupakan gugus alkil dan diberi nama alkil sesuai jumlah atom C dalam cabang tersebut.
c.
Urutan
penulisan nama alkana bercabang adalah sebagai berikut. Tulis nomor cabang
diikuti tanda ( - ), lalu beri nama alkil dari cabang. Nama alkil ditulis
menyambung dengan nama rantai induk.
d. Jika terdapat 2 atau lebih jenis alkil, maka nama-nama alkil disusun menurut abjad. Gunakan tanda ( - ) untuk memisahkan nomor dari nama alkil.
e. Jika terdapat lebih dari 1 jenis alkil sejenis,
maka :
· Tulis nomor-nomor cabang dari alkil-alkil
sejenis dan pisahkan dengan tanda koma ( ,). Jika terdapat 2 gugus alkil dengan
nomor yang sama, maka nomor tersebut harus diulang.
· Beri awalan yunani (di , tri, tetra, penta, dan
seterusnya) pada nama gugus alkil sesuai jumlah gugus alkil.
· Gunakan tanda (- ) untuk memisahkan nomor
cabang dengan nama alkil.
Contoh :
f. Untuk penomoran rantai karbon yang mengandung
banyak cabang:
· Jika terdapat beberapa pilihan rantai induk,
pilih rantai yang mengandung paling banyak cabang.
· Gugus alkil dengan jumlah atom C lebih banyak
diberi nomor yang lebih kecil.
contoh :








Komentar
Posting Komentar